Mata Najwa : “Dibalik Pilar Konstitusi”
Pada hari Rabu 27 Agustus, Universitas Tarumanagara mendapat undangan dari Metro TV untuk menyaksikan acara talkshow “Mata Najwa” yang bertempat di Mahkamah Konstitusi. Sungguh hal yang sangat membanggakan bagi Untar, karena undangan tersebut langsung diajukan oleh Najwa Shihab sendiri. Saat hari H tiba, beberapa mahasiswa Untar turut mengikuti acara tersebut. Walaupun hanya sedikit mahasiswa yang ikut ke Mahkamah Konstitusi, bus Blue Bird yang dikirim oleh Metro TV tetap menjemput di Universitas Tarumanagara dengan tepat waktu, yaitu pukul 3 sore. Bus yang hanya berpenumpang mahasiswa Untar dari Fakultas Ilmu Komunikasi itupun terlihat megah, karena tidak semua bangku terpenuhi.
Saat tiba di tempat tujuan, mereka turun dari bus dan langsung dibagikan makanan. Sebagian mahasiswa Untar mengisi perut mereka dengan makanan yang diberikan. Dimulainya acara “Mata Najwa” masih cukup lama, sehingga semua orang yang diundang untuk jadi penonton dipersilakan masuk ke dalam aula dalam Gedung Mahkamah Konstitusi.
Tiga jam kemudian, setelah sekian lama menunggu, akhirnya acara yang di nanti-nantikan pun tiba, yaitu pukul 8 malam. Acara tersebut berdurasi satu jam setengah. Tema yang diangkat oleh Najwa pada saat itu adalah “Dibalik Pilar Konstitusi”, di mana bintang tamunya merupakan Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva.
Melalui acara ini, orang yang menyaksikan dan menyimak pengakuan Hamdan Zoelva lewat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Najwa akan mengetahui keadaan yang sesungguhnya, bagaimana pekerjaan-pekerjaan sang Ketua MK dan apa saja kejadian yang terjadi saat dilaksanakannya penggugatan Pilpres 2014 oleh Prabowo-Hatta.
Melalui sebuah video, Hamdan menunjukkan satu dari tiga ruangan yang berisi bukti-bukti pelanggaran saat dilangsungkannya Pemilihan Presiden. Begitu banyaknya barang bukti dalam satu ruangan penuh, sehingga orang-orang pun akan sulit berjalan di dalam ruangan tersebut karena terasa sempit.
Setelah itu, dalam acara “Mata Najwa” juga diceritakan perjalanan hidup Hamdan Zoelva mulai dari beliau menjadi asisten dosen, hingga sekarang berada di bangku Ketua Mahkamah Konstitusi. Keberhasilan yang diraih oleh Hamdan tidak lepas dari bimbingan Dosennya selama beliau kuliah. Selama Hamdan melamar pekerjaan sebagai pengacara, beliau tidak lagi menunjukan ijazah kuliahnya, karena Dosen yang akrab dengannya langsung mengajukan dia dalam pekerjaan tersebut. Setelah Hamdan banyak bercerita tentang perjuangannya menuju kesuksesan, tidak lama kemudian Dosen terdekatnya pun berdiri dari bangku yang ia duduki, dan berjalan menuju Hamdan untuk melepas rasa rindu, kemudian ia menduduki bangku yang paling depan. Ternyata tanpa disadari oleh Hamdan, Dosennya memberi kejutan bahwa ia hadir dalam acara tersebut. Ia jauh datang dari Makasar menuju Jakarta demi bertemu dengan mantan mahasiswa yang sangat dibanggakan olehnya.
Pada sesi yang terakhir, Najwa membahas tentang daya tarik yang dimiliki Hamdan. Tidak hanya dikalangan ibu-ibu, bahkan banyak anak muda perempuan yang sangat kagum dengan ketampanannya. Tetapi Hamdan tidak merasa risih dengan itu, justru hal tersebut ditanggapi secara positif. Beliau menjadi bersemangat untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin dan tidak ingin mengecawakan para fans-nya. Hamdan berusaha untuk tahan dengan godaan-godaan yang ada, terutama godaan uang. Beliau berkata bahwa uang dapat dicari, tetapi yang terpenting adalah menjaga kehormatan dan nama baik.
Oleh : Linsye Linori Tanama / 915130011
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda