Kamis, 04 Desember 2014

Adalah sapa hangat selamat datang ketika seisi ruangan 1206 dipenuhi mahasiswa/i FIKom Untar mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya (KLB). Pagi menjelang siang (1/10), sajian daerah Kalimantan Barat berkonsep dua mahasiswa traveling dengan matang dipresentasikan.

Disisi kanan depan kelas dipenuhi foto-foto tokoh ketua adat, berbagai satwa khas, ritual adat tattoo hingga tarian khas suku Dayak. Ornamen disekililing pajangan foto serasa menghidupkan suasana mistis. Tampak puluhan foto tengkorak menggantung di langit-langit kelas. Cahaya bermandikan warna merah tua bercampur biru menambah unsur magis ketika berdiam didalam kelas.
Pengenalan daerah Kalimantan bagian Barat dimulai ketika dua mahasiswa hendak mengeksplorasi pulau Kalimantan sebagai destinasi backpacking mereka selanjutnya. Usai mendarat di Pontianak, mereka pergi menyelusuri bagian pedalaman atau penghuluan pulau Kalimantan. Perempuan cantik asli suku Dayak menyambut hangat mereka. Mereka diajak berkeliling sejenak melihat indahnya panorama pemukiman suku Dayak. Rumah Betang terlihat berdiri kokoh searah dengan matahari terbit dengan sebelah hilir kearah matahari terbenam. Keesokan harinya, mereka diajak berkeliling sembari perempuan tersebut bercerita tentang proses pembuatan rumah Betang. Tak hanya itu, mereka juga diajak mengenal tradisi pembuatan tattoo ditubuh mereka sebagai simbol kekuatan pria.
Kurang lengkap rasanya tanpa ada sisipan kisah cinta dalam drama mereka. Unsur magis ketika seorang pendatang bermukim dan menaruh hati pada lawan jenis suku asli Dayak tak lupa mereka perankan. Presentasi yang mistis namun fresh berhasil mereka tampilkan. Semoga drama magis yang disajikan mampu memperkaya pengetahuan mahasiswa/i tentang keragaman budaya tanah air. (fs)

oleh: Dewi  / 915130016

Ada yang berbeda dengan selasar lantai 12, Gd. Utama siang hari ini. Ada serangkaian backdrop yang terjejer rapi di lobi, ada pula sebuah booth print foto gratis. Ada acara apa sebenarnya hari ini? Rupa-rupanya, hari ini American Eagle tengah mengadakan Brand Experience di Fikom Untar. Sejak pukul 11:00 tempat nongkrong para mahasiswa Fikom ini mulai kedatangan banyak pengunjung.
Menggandeng Trax FM dan Fikom Untar tentunya, acara Brand Experience yang diadakan oleh American Eagle ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Selama 3 jam ini ada serangkaian acara yang disajikan, termasuk salah satunya adalah performance dari Band Dekat, ex band Tangga. Beberapa tembang yang dibawakan band yang kedatangannya telah dinanti-nanti ini sukses menghidupkan suasana dan acara. (iaj)
 oleh: Dewi / 915130016

Setelah sukses menyelenggarakan Piala Dekan dan Pudek 2014 untuk kalangan internal FIkom. Kini, BEM FIkom Untar untuk pertama kalinya menyambung ajang kompetisi internal FIkom tersebut dengan Piala Dekan dan Pudek yang dibuka untuk umum. Sedikit berbeda dengan Piala Dekan dan Pudek internal, untuk Piala Dekan dan Pudek eksternal ini hanya ada satu cabang lomba yang dilombakan, yakni futsal. 
Lebih dari 30 tim terdaftar untuk unjuk kebolehan mengolah si kulit bundar dan ketangguhan timnya. Sejak Rabu kemarin(26/11/14), laga-laga nan seru telah menjadi tontonan menghibur bagi para penonton yang memenuhi Lapangan Hall D Lt. 8 Kampus 2 yang menjadi venue acara. Salah satu contohnya adalah laga yang ditutup secara dramatis melalui adu penalti antara Gerobak vs. Usakti. Tenutnya, masih akan ada serangkaian laga-laga seru lainnya yang masih menanti. Kompetisi ini sendiri masih akan berlangsung hingga Jumat(28/11/14). Jadi tunggu apalagi? Yuk mari bergabung bersama keseruan Piala Dekan dan Pudek 2014 versi eskternal ini dan jadilah saksi perjalanan sang kampiun merebut Piala Dekan dan Pudek 2014! (iaj) 
Credit by: @fikomuntar
Post by: Dewi / 915130016

24 November 2014 menjadi hari yang menegangkan sekaligus dinanti-nanti oleh Tim International Organization for standarization (ISO) Fikom Untar. FIkom Untar kini tengah kedatangan sejumlah tamu istimewa dari institusi terkait yang akan melakukan penilaian ulang tahunan terhadap Fakultas Ilmu Komunikasi di Untar. Persyaratan standar ISO ini mengacu pada lingkup (scope), acuan normatif, istilah dan definisi, sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, pengelolaan sumber daya, realisasi produk hingga pada pengukuran, analisis dan perbaikan.
Penerapan ISO ini bertujuan agar dapat memetakan keberadaan Fikom Untar dan diharapkan dapat bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan di FIkom Untar.
Tahun lalu, FIkom Untar yang baru berdiri sejak tahun 2006 berhasil memeroleh standar sistem manajemen mutu yang diakui secara international. Dekan Fikom Untar kala itu, Dr. Eko Harry Susanto, M.Si.menyatakan hasil tersebut terbilang lumayan untuk fakultas muda. Namun, FIkom Untar tentunya tak berpuas diri dan optimis dalam kesuksesan meraih sertifikasi ISO. Optimisme ini bukannya tidak beralasan, terlebih selama setahun ini FIkom Untar tengah melakukan banyak perbaikan fasilitas dan penambahan jumlah dosen. 
Semoga hasil dari penetapan kembali standar ISO dapat berlangsung sesuai dengan harapan dan bermanfaat bagi pengembangan kualitas mutu pendidikan FIkom Untar ke depannya! (iaj) 
By: Fikom Untar
Di post oleh: Dewi / 915130016

Simulasi KRRS Online
DPM Fikom Untar mengadakan pelatihan simulasi KRRS Online pada Hari Senin sampai dengan Kamis, 16 sampai dengan 20 November 2014 di Puskom lantai 10 Gedung Utama, Universitas Tarumangara. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan memberikan pengarahan kepada mahasiswa FIKom angkatan 2014, yang akan mengisi jadwal kuliah secara online untuk mengisi mata kuliah semester berikutnya.
Selain penerangan mengenai langkah-langkah dalam mengisi jadwal Online, para mahasiswa juga diterangkan mengenai berbagai macam prasyarat untuk mengisi KRRS Online, mulai dari mengenai pembayaran biaya kuliah per-semester, pemenuhan nilai pada setiap matakuliah, juga mengenai tips-tips dalam mengisi jadwal dalam perkuliahan di semester selanjutnya.

BY : DEWI /915130016
BY

SENSASI BOLLYWOOD DI FIKOM UNTAR
Tarian dan harmonisasi lagu adalah sebuah ikon menarik Bollywood. Terlebih lagi, aktor-aktris ternama menjadi primadona-nya para penikmat industri film dari India. Sebut saja Shahrukh Khan, Kajol, dan Saurabh Raj Jain. Hampir semua pecinta Bollywood pasti mengenal pesona artis berkultur hinduisme ini. Semangat, aura hingga ekspresi aktraktif India memang selalu menjadi daya tarik unik. Beragam budaya, ratusan bahasa, bermacam tata cara terangkum indah di dalam industri ini. Bagaimana jika kita dapat merasakan sensasi Bollywood secara live di FIKom Untar? 
Nuansa India terasa kental ketika mahasiswa/i FIKom Untar memasuki ruang kelas Komunikasi Lintas Budaya tepat sepekan lalu. Aroma wewangian khas dari dupa dan sandalwood menyerbak harum dari dalam kelas. Tak hanya itu, pesona keindahan sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua dunia terpampang indah di sepanjang area kelas. Bila kita telaah, negara India tidaklah jauh berbeda dengan Indonesia. Terdapat ragam budaya, bahasa, adat istiadat hingga destinasi wisata yang khas. Mereka tak henti-hentinya memukau masyarakat luas akan kekayaan kulturnya. Semuanya terkupas habis dalam presentasi negara India.
Tradisi upacara sembahyang dan kebiasaan masyarakat India saat menyapa dan bertemu menyisakan ingatan kita akan warna-warni kultur negara berikon Taj Mahal ini. Bahkan, perjuangan Mahatma Gandhi melakukan perlawanan tanpa kekerasan menuju India Merdeka dapat kita simak secara langsung. Selaras dengan drama Gandhi, adegan drama Mahabrata juga diperankan demi menunjang sensasi India di FIKom Untar. India adalah ekspresif aktraktif dari wujud konkret Bollywood dengan tarian dan alunan lagu yang unik. Maka tak heran, sensasi menari centil dapat kita tonton langsung secara live bersamaan dengan beberapa harmonisasi asli Bollywood.
Sebagai tambahan, kelompok presentasi (26/11) mengambil konsep grand opening restoran baru “Royal Kitchen” bertema Mahatma Gandhi dan kelompok lainnya (27/11) mendeskripsikan cerita sayembara tentang Mahabrata dengan konsep kegiatan belajar mengajar di sekolah. Semoga dengan dikenalkannya negara beribu kota New Delhi, mahasiswa/i FIKom Untar mampu memahami corak budaya negara India! 
BY : DEWI /915130016
BY

Akhirnya!! Acara tahunan yang diadakan oleh Badan Ekeskutif Mahasiswa (BEM) Fikom Untar Piala Dekan dan Pudek telah dilaksanakan pada tanggal 24 sampai dengan 25 November 2014. Piala Dekan dan Pudek adalah sports competition yang dilaksanakan untuk mendekatkan antara angkatan Fikom Untar untuk menjalin rasa kekeluargaan di Fikom Untar. Kegiatan ini mempertandingkan olahraga Futsal, Basket Putra-Putri, Voli, Bulutangkis dan Tarik Tambang.
Futsal diadakan di lantai 8, Kampus 2 Universitas Tarumanagara. Dan untuk Basket, Voli, Bulutangkis dan Tarik Tambang diadakan di lantai 8, Gelanggang Olahraga, Kampus 1, Universitas Tarumanagara. Kegiatan lomba yang diadakan 2 hari ini sangat disambut dengan antusias oleh para mahasiswa terutama yang sangat menyukai kegiatan berolahraga.
Setiap angkatan mengirimkan perwakilan angkatannya untuk ikut berkompetisi dalam lomba Futsal, Basket Putra-Putri, Voli, Bulutangkis dan Tarik Tambang. Lomba piala dekan dan pudek ini bertujuan selain untuk mendekatkan diri antar angkatan, juga untuk melatih ketangkasan para mahasiswa Fikom Untar khususnya dalam bidang olahraga.
Semoga dengan adanya kegiatan Piala Dekan dan Pudek ini, dapat lebih mempererat jalinan keluarga antara sesama mahasiswa dan mahasiswi Fikom Untar. 



BY : DEWI / 915130016

Mata Najwa : “Dibalik Pilar Konstitusi”

Pada hari Rabu 27 Agustus, Universitas Tarumanagara mendapat undangan dari Metro TV untuk menyaksikan acara talkshow “Mata Najwa” yang bertempat di Mahkamah Konstitusi. Sungguh hal yang sangat membanggakan bagi Untar, karena undangan tersebut langsung diajukan oleh Najwa Shihab sendiri. Saat hari H tiba, beberapa mahasiswa Untar turut mengikuti acara tersebut. Walaupun hanya sedikit mahasiswa yang ikut ke Mahkamah Konstitusi, bus Blue Bird yang dikirim oleh Metro TV tetap menjemput di Universitas Tarumanagara dengan tepat waktu, yaitu pukul 3 sore. Bus yang hanya berpenumpang mahasiswa Untar dari Fakultas Ilmu Komunikasi itupun terlihat megah, karena tidak semua bangku terpenuhi.
Saat tiba di tempat tujuan, mereka turun dari bus dan langsung dibagikan makanan. Sebagian mahasiswa Untar mengisi perut mereka dengan makanan yang diberikan. Dimulainya acara “Mata Najwa” masih cukup lama, sehingga semua orang yang diundang untuk jadi penonton dipersilakan masuk ke dalam aula dalam Gedung Mahkamah Konstitusi.
Tiga jam kemudian, setelah sekian lama menunggu, akhirnya acara yang di nanti-nantikan pun tiba, yaitu pukul 8 malam. Acara tersebut berdurasi satu jam setengah. Tema yang diangkat oleh Najwa pada saat itu adalah “Dibalik Pilar Konstitusi”, di mana bintang tamunya merupakan Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva.
Melalui acara ini, orang yang menyaksikan dan menyimak pengakuan Hamdan Zoelva lewat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Najwa akan mengetahui keadaan yang sesungguhnya, bagaimana pekerjaan-pekerjaan sang Ketua MK dan apa saja kejadian yang terjadi saat dilaksanakannya penggugatan Pilpres 2014 oleh Prabowo-Hatta.
Melalui sebuah video, Hamdan menunjukkan satu dari tiga ruangan yang berisi bukti-bukti pelanggaran saat dilangsungkannya Pemilihan Presiden. Begitu banyaknya barang bukti dalam satu ruangan penuh, sehingga orang-orang pun akan sulit berjalan di dalam ruangan tersebut karena terasa sempit.
Setelah itu, dalam acara “Mata Najwa” juga diceritakan perjalanan hidup Hamdan Zoelva mulai dari beliau menjadi asisten dosen, hingga sekarang berada di bangku Ketua Mahkamah Konstitusi. Keberhasilan yang diraih oleh Hamdan tidak lepas dari bimbingan Dosennya selama beliau kuliah. Selama Hamdan melamar pekerjaan sebagai pengacara, beliau tidak lagi menunjukan ijazah kuliahnya, karena Dosen yang akrab dengannya langsung mengajukan dia dalam pekerjaan tersebut. Setelah Hamdan banyak bercerita tentang perjuangannya menuju kesuksesan, tidak lama kemudian Dosen terdekatnya pun berdiri dari bangku yang ia duduki, dan berjalan menuju Hamdan untuk melepas rasa rindu, kemudian ia menduduki bangku yang paling depan. Ternyata tanpa disadari oleh Hamdan, Dosennya memberi kejutan bahwa ia hadir dalam acara tersebut. Ia jauh datang dari Makasar menuju Jakarta demi bertemu dengan mantan mahasiswa yang sangat dibanggakan olehnya.
Pada sesi yang terakhir, Najwa membahas tentang daya tarik yang dimiliki Hamdan. Tidak hanya dikalangan ibu-ibu, bahkan banyak anak muda perempuan yang sangat kagum dengan ketampanannya. Tetapi Hamdan tidak merasa risih dengan itu, justru hal tersebut ditanggapi secara positif. Beliau menjadi bersemangat untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin dan tidak ingin mengecawakan para fans-nya. Hamdan berusaha untuk tahan dengan godaan-godaan yang ada, terutama godaan uang. Beliau berkata bahwa uang dapat dicari, tetapi yang terpenting adalah menjaga kehormatan dan nama baik.


Oleh : Linsye Linori Tanama / 915130011

Kebersihan Toilet di FIKom Untar
Setiap tempat di manapun, seperti mall, sekolahan, kampus, kantor, dan lain-lain pasti disediakan toilet. Toilet merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi setiap manusia. Tanpa toilet, orang-orang akan merasa terganggu karena tidak dapat membuang air. Namun, setiap toilet yang berbeda lokasi memiliki kebersihannya yang berbeda-beda. Terkadang ada toilet yang tidak terawat atau kotor, terkadang ada pula yang terawat sehingga kebersihannya terjaga.
Di Universitas Tarumanagara, khususnya di Fakultas Ilmu Komunikasi memiliki toilet yang dirawat oleh Cleaning Service Untar. Di setiap lantai disediakan masing-masing 2 tempat toilet, baik toilet perempuan, maupun toilet laki-laki.

 Mahasiswi Untar yang bernama Novita berkata, “Saya sangat nyaman dengan kebersihan toilet di sini. Cleaning Service dengan giat selalu membersihkan toilet ini jika ada sedikit kotoran. Selain itu selalu disediakan tissue di setiap toilet.”

Sewajarnya, toilet yang digunakan oleh banyak orang harus dijaga kebersihannya, karena siapapun pengguna toilet itu merupakan tamu, sehingga mereka harus selalu merasa nyaman.

LINSYE LINORI TANAMA (915130011)

Magang dan Kompetensi

Bagi mahasiswa tingkat akhir, pasti kalian sangat akrab dengan kata magang. Ya, magang memang merupakan salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana. Tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi mengakibatkan proses magang menjadi sangat penting untuk ke depannya.
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
Dalam Peraturan Menteri tersebut, Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengalaman magang, suka dan duka, serta manfaat magang itu sendiri, saya telah mewawancarai beberapa orang yang telah mengetahui bagaimana rasanya magang, khususnya mahasiswa Untar.
1.      Steven Paulinus (Advertising)


Steven Paulinus yang kerap dipanggil Paupau ini bermagang di tempat Kawan Lama, Puri Kembangan. Pengalaman yang Paupau rasakan selama magang sangat seru. Lewat magang, ia menjadi mengerti bagaimana nanti di dunia kerja ke depannya. Menurut Paupau, keuntungan magang yaitu dapat menambah relasi sehingga tidak sulit dalam mencari pekerjaan. Selain itu, dengan bermagang ia dapat menambah penghasilan lewat gajihnya. Namun menurutnya magang juga memiliki duka, yaitu waktu liburan terpakai dengan kegiatan magang yang cukup melelahkan.
2.      Meliana (Jurnalistik)

Meliana bermagang di bagian produksi siaran TV. Posisi yang ia duduki adalah PA (Production Assistant). Lewat magang, Meliana mendapatkan ilmu yang belum pernah didapatkan saat kuliah. Tetapi di sisi lain, ia juga merasakan duka selama bermagang. Setiap hari harus pulang hingga larut malam, sehingga dengan terpaksa ia harus menyewa tempat kos di dekat tempat magangnya. Meliana menyarankan kepada mahasiswa yang sedang magang agar mereka memiliki hubungan dekat dengan semua orang, sehingga kita dengan mudah mendapatkan pelajaran-pelajaran baru dari para crew.
3.      Trya Wahyudha (Public Relation)


Saat pertama kali Nyoman bermagang, yang ia rasakan adalah kebimbangan. Nyoman tidak mengetahui apa yang harus ia lakukan karena ia belum memiliki background dunia kerja. Namun seiring berjalannya waktu, ia dapat mengerjakan sesuai dengan kemampuannya dan dapat menyesuaikan lingkungannya. Menurut Nyoman, lewat bermagang, ia lebih siap untuk bekerja karena memiliki pengalaman kerja yang lebih banyak. Selain itu, ia mendapat banyak relasi sehingga nantinya lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Nyoman menyarankan kepada mahasiswa yang masih magang, agar mencari tempat magang yang nyaman, dan tidak menuntut penghasilan setiap bulan, karena kita magang untuk mencari ilmu, bukan mencari materi.
LINSYE LINORI TANAMA (915130011)